English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Al-Ishlah di Tengah Persaingan Pendidikan

Saat ini pendidikan sudah menjadi komoditas utama dalam menunjang hidup. Masyarakat sudah tidak lagi memandang sebelah mata. Bahkan kebanyakan mereka menganggap kalau pendidikan adalah paling utama. Tak heran jika para orang tua berlomba-lomba mencarikan tempat pendidikan yang paling baik untuk anak-anaknya.
Kesadaran masyarakat untuk meningkatkan pendidikan bagi anak anaknya, punya imbas besar bagi lembaga-lembaga pendidikan. Mereka saling berlomba meningkatkan mutu dalam memberikan output terbaik. Sayangnya lembaga-lembaga pendidikan yang mempunyai mutu tinggi biayanya selalu berbanding lurus. Artinya untuk masuk kedalam lembaga itu juga dibutuhkan biaya tidak sedikit. Terlebih lagi saat ini banyak masyarakat yang memandang kalau pendidikan tidak cukup hanya dengan materi pelajaran di sekolah saja. Mereka akan mencari pendidikan tambahan lain, seperti les privat dan kursus-kursus.
Menanggapi semua itu, pendidikan murah dengan mutu tinggi jelas menjadi sasaran. Ditambah lagi jika dalam lembaga pendidikan tersebut tidak hanya mengandalkan materi sesuai dengan kurikulum sekolah, namun juga ditunjang dengan berbagai kegiatan pendikan lain yang mendatangkan prestasi gemilang. Yang tak kalah pentingnya lagi disertai dengan pendidikan agama guna mencetak generasi intelek yang beriman dan bermoral.
Dalam hal ini, pondok pesantren adalah lembaga yang dinilai tepat. Terlebih lagi saat ini banyak pondok pesantren yang tidak hanya memberikan pendidikan agama saja, melainkan juga telah memasukkan kurikulum nasional. Kegiatan kegiatan yang disajikan tidak kalah dengan lembaga pendidikan reguler bahkan yang dikelola Negara sekaligus. Disamping itu, biaya pendidikan di lingkungan pondok pesantren juga relatih lebih murah.
Salah satunya adalah Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan. Selain sudah menerapkan sistem pendidikan secara modern, boleh dibilang lembaga yang terletak di pedesaan cukup asri ini juga menyuguhkan berbagai kegiatan plus plus lainnya disamping pendidikan agama. Seperti pengembangan bahasa asing Arab dan Inggris.
Pengasuh Ponpes Al-Ishlah H Drs M Dawam Soleh mengungkapkan banyak orang tua yang mendaftarkan anaknya ke Ponpes Al Ishlah dikarenakan mutu dan kelebihan lainnya. Seperti terkenal akan bahasa Arab dan Inggrisnya. Adanya peraturan kepondokan yang mengatur kehidupan santri agar lebih berdisiplin dalam kehidupan mendatang, selain itu juga adanya keaktifan Ustad dalam mengawasi jalannya peraturan di Pondok dan adanya persepsi bahwa alumni Al-Ishlah selalu dikenal menonjol.
“Sejak berdirinya ponpes ini, berbagai kejuaraan pernah dimenangkan, mulai lomba berpidato dengan Bahasa Arab dan Bahasa Inggris hingga olahraga,” katanya. Diharapkan, kedepannya pondok ini terus meningkat dari segi kualitas dan kuantitasnya serta semakin banyaknya alumni yang mampu berprestasi, bahkan kalau perlu menjadi seorang pemimpin dari organisasi besar atau hingga pemimpin Indonesia.
Di Pondok yang berdiri pada tahun 1986 ini pendidikan dimulai dari tingkat SMP. Didalamnya banyak ragam kegiatan internal yang tidak dimiliki kebanyakan lembaga pendidikan lain, khususnya dalam pengembangan bahasa asing. Diantaranya muhadatsah atau percakapan bahasa Arab dan Inggris. Kemudian untuk melatih kemampuan berbicara didepan umum, para siswa juga digembleng dengan muhadhoroh atau pidato dimuka umum dengan menggunakan tiga bahasa Arab, Inggris dan Indonesia.
MA Al-Ishlah adalah salah satu lembaga pendidikan yang dimiliki Pondok Pesantren Al-Ishlah. Meskipun sekolah ini berada di dalam Pondok yang terletak di pedesaan tapi tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Dari segi akademis MA Al-Ishlah mempunyai dua kurikulum berbeda yaitu kurikulum umum yang mencakup ilmu-ilmu umum seperti ilmu fisika, matematika, biologi dan lainnya, serta kurikulum kepondokan yang mencakup ilmu agama seperti fiqih, hadist, mutholaah dan masih banyak lagi. Dari segi kegiatan ektra kurikuler juga tak kalah dengan yang lainnya, seperti pramuka, olahraga, karya ilmiah remaja (KIR), serta Bimbingan belajar dan drumband.
Kepala MA Al-Ishlah Drs Agus Salim Sy memaparkan kunci utama MA Al-Ishlah bisa dikenal luas adalah dengan mengembangkan visi yang jelas. Seperti dalam pendidikan, kesungguhan memimpin dan mendidik siswa-siswinya. “Juga ditambah dengan kesungguhan para pengajar dalam membina anak didiknya serta tidak lupa penerapan budaya kejujuran pada semua jajaran,” tandasnya.
Selain fasilitas yang memadai, MA Al-Ishlah juga mempunyai prestasi cukup banyak dan membanggakan. Seperti mampu menjuarai berbagai macam olimpiade, Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKIR), turut serta dalam Jambore Nasional, ASEAN, Internasional sampai Jambore Dunia dan masih banyak lagi prestasi yang dimiliki berhasil diukir. Begitu seringnya menjuarai berbagai macam lomba sampai-sampai piala di MA Al-Ishlah saling berdesak-desakan.
Jumlah prestasi dari tahun ke tahun juga terus mengalami peningkatan. Tahun 2006 sebanyak sembilan prestasi perlombaan baik tingkat kabupaten maupun jawa timur berhasil diukir. Kemudian tahun 2007, sebanyak tujuh prestasi telah dikantongi. Tidak berhenti sampai disitu saja, pada tahun 2008 kemari MA Al-Ishlah mampu mengukir 11 prestasi.
Sedangkan ditahun 2009 ini, MA Al-Ishlah telah mampu menjuarai olimpiade islam dan kemuhammadiyaan (dalam bahasa arab dan inggris) yaitu juara I dan II, serta juara harapan I olimpiade matematika tingkat SMA/MA se-jatim yang terangkum dalam kegiatan Olycon di Universitas Muhammadiyah Malang.
Dari segi lulusan, tidak sedikit murid-murid Al-Ishlah yang mampu meneruskan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi bergengsi seperti ITS, IPB, UNESA, UNAIR, UGM, serta yang lainnya. Bahkan beberapa murid-murid MA Al-Ishlah bisa mengalahkan siswa-siswi dari sekolah-sekolah negri favorit untuk mendapatkan beasiswa melalui jalur PMDK.
Di tahun 2005 sebanyak 17 lulusan MA Al-Ishlah diterima di perguruan tinggi melalui jalur PMDK. Sedangkan di tahun 2006 jumlah siswa yang diterima di perguruan tinggi melalui PMDK dan SPMB meningkat, yaitu sebanyak 36 siswa dari 112 siswa atau sekitar 32 persen. Jumlah tersebut terus meningkat hingga pada tahun 2007 sebanyak 54 siswa dari 97 siswa yang diterima di perguruan tinggi melalui PMDK atau mencapai 54 persen.
Tak hanya itu saja, anak didik MA Al-Ishlah pernah terjaring dalam program pertukaran pelajar keluar negeri oleh AFS pada tahun 2005 lalu. “Di MA Al-Ishlah juga memfasilitasi beasiswa bagi siswa yang berprestasi dan bagi siswa yang kurang mampu. Seperti pada tahun 2007, sebanyak 6 siswa mendapatkan beasiswa S1 dari Depag RI, yakni 3 siswa di ITS, 2 siswa di IPB serta 1 siswa di UIN Jakarta. Semua itu mengalami peningkatan pada tiap tahunnya.” Kata Aman Jami’in Spd, salah satu guru MA Al-Ishlah.
Diakuinya kualitas pendidikan di MA Al-Ishlah dapat dibuktikan dari jumlah siswa yang terus meningkat dari tahun ketahun. Pada awal didikan tahun ajaran 1989/1990 seluruh jumlah siswa mulai dari kelas 1 sampai 3 hanya 21 siswa. Dalam perkembangannya saat ini jumlahnya telah mencapai 561 siswa. (tim reporter)
READ MORE - Al-Ishlah di Tengah Persaingan Pendidikan

Selengkapnya......

alishlah song

 
Cebong`s Notez
---- mencetak generasi islam, ishlah, ikhlas, berwawasan luas. Green World Blogger Template---- © Template Design by Herro